Saturday, 20 July 2013

Perusahaan Terkenal Di Balikpapan

Hai hallo, berhubung bentar lagi gue mau Kerja Praktek atau untuk orang lapangan sering disebut OJT (On Job Training), jadi kali ini gue bakal share tentang perusahaan perusahaan asing dan lokal skala multi nasional yang ada di  kota kelahiran gue, Balikpapan. Cekidot!

Ditemukannya blok Mahakam sebagai salah satu sumber hasil bumi terbesar di Indonesia tentu menarik minat perusahaan perusahaan yang ada di dunia ingin menginvestasikan modalnya di Kalimantan Timur. Tentu saja, minat yang tinggi dari perusahaan perusahaan besar ini juga berimbas dengan dibukanya kantor cabang di beberapa kota disekitar Blok Mahakam seperti di Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, Bontang,, dan lain lain. Banyak perusahaan dalam dan luar negeri yang bergantung pada produksi hasil bumi disini berarti membutuhkan banyak SDM yang mumpuni untuk mengelola, dan tentu saja, merekrut putra daerah menjadi salah satu janji dari perusahaan perusahaan ini untuk mendapatkan pakta kerjasama dengan pemerintah selaku pemilik SDA ini membuat banyak perusahaan tersebut menjadi tujuan dari para sarjana atau diploma mencoba peruntungan bekerja. Berikut beberapa perusahaan besar yang ada di Balikpapan:

1. Pertamina Persero


Tentu keberadaan Pertamina di Balikpapan salah satu berkah tersendiri bagi masyarakat Balikpapan. Selain sebagai simbol Pemerintah dalam mengolah SDA di Indonesia, dengan adanya Pertamina ini masyarakat menjadikan simbol obor yang tidak pernah padam selama produksi masih berjalan dan sirine pemadam kebakaran dalam kilangnya (biasa disebut suling Pertamina) sebagai simbol tersendiri dari Balikpapan di Kalimantan Timur. Suling Pertamina ini sendiri cukup membantu masyarakat terutama saat Bulan Ramadhan. Suling ini akan berbunyi jika sudah memasuki waktu Imsak dan Maghrib sehingga cukup membantu warga Balikpapan dalam berpuasa

2. TOTAL Indonesie


TOTAL sebagai salah satu perusahaan skala internasional asal Prancis pun turut membuka kantor cabang di Balikpapan. Bahkan dalam berberapa tahun terakhir juga membuka rekrutmen untuk lulusan SMA/MA/SMK di Balikpapan melalui lembaga penyalur tenaga kerja, tentunya melalui seleksi ketat dan pembekalan fisik dan mental terlebih dahulu.

3. PT. Schlumberger Indonesia


PT. Schlumberger Indonesia yang bergerak di bidang minyak bumi ini juga beroprasi di blok mahakam dan memilih Balikpapan sebagai tempat kantor cabangnya bernaung. Schlumberger (dibaca: slambersi) termasuk salah satu perusahaan bergengsi bagi masyarakat Balikpapan

4. PT United Tractor



Perusahaan ini bergerak dalam distributor kendaraan konstruksi berat merk Komatsu. Tentu dengan banyaknya perusahaan mining dan oil di Kalimantan Timur menjadi sasaran empuk bagi UT untuk melancarkan bisnis distribusi alat beratnya.



UT juga turut andil menghasilkan mekanik mekanik alat berat yang berkemampuan tinggi melalu UTschool yang mereka buat tersebar di Indonesia. Dan Balikpapan juga termasuk salah satu dari kota yang mendapatkan kesempatan ini

5. Chevron



Perusahaan minyak ini memiliki Main Office di Balikpapan, di daerah yang sering disebut Pasir Ridge. Pasir Ridge sendiri terkenal dengan kawasan "bule" karena banyaknya orang asing yang bermukim disana dan juga terkenal dengan Pasir Ridge School (gue nggak tahu apakah internasional atau tidak) tempat anak dari "bule" tadi bersekolah menggunakan kurikulum luar negeri dan terkadang beberapa sekolah umum melakukan kunjungan kesana untuk melatih Bahasa Inggris dan mengenalkan bagaimana sistem akademik di luar Indonesia.
Nah Chevron ini ternyata punya banyak tambang, ada yang lepas pantai (offshore) dan di darat (onshore). Lokasinya pun tersebar disekitar Balikpapan hingga Bontang nan jauh di utara sana.


Itu hanya beberapa perusahaan minyak dan tambang serta distributor alat berat yang ada, masih banyak perusahaan perusahaan lain baik anak dari perusahaan diatas maupun tidak yang terlalu banyak untuk diulas. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Tuesday, 9 July 2013

Puasa

Hari ini hari pertama gue puasa di Bulan Ramadhan. Seru sih pasti tiap awal puasa lagi seneng-senengnya ibadah, solat, infaq, sodaqoh, dzikir, tadarus, sama yang paling gue suka yaitu minum teh anget sambil nunggu adzan maghrib.

Jujur ini awal Ramadhan kedua gue ga bareng orang tua. Yang pertama karena pengenalan kampus waktu masih jadi mahasiswa baru, yang kedua yang sekarang, karena ada matakuliah sialan yang mesti gue SP-in.

Banyak perbedaan sih dari awal Ramadhan tanpa orang tua pertama sama yang kedua ini. Pas yang pertama gue jujur baru di Kota Jember ini. Bukan kota sih, kabupaten mereka bilangnya, tapi menurut gue ini kayak kecamatan di ujung Nusantara karena sepinya yang ga umum. Di waktu pertama kali gue ga tau apa apa soal  Jember kecuali jalan kos - kampus pusat, sama trayek angkot Kos - Terminal karena menurut gue yang penting cuma dua itu dan jadilah gue orang hilang saat cari makan sahur. Gue yang polos dan lugu namun tetap imut seperti sekarang akhirnya memutuskan buat beli di lalapan yang buka 24 jam selama hampir delapan hari dari total sepuluh hari yang harus gue jalani yang ga jauh dari kos buat sahur dan buka.

Hari pertama untuk sahur dan buka gue coba nasi - tahu - sambel feat. teh anget dan gue udah pengen buka waktu acara pengenalan kampus. Untung gue yang selain tampan juga kuat nahan laper ini bisa nyelesain puasa meskipun hanya solat- tidur doang baik waktu pengenalan kampus ataupun di kos. Istri gue nanti bakal beruntung dapetin gue yang punya keahlian ini.

Dari pengalaman hari pertama, di hari kedua gue inovasi dikit. Nasi - tempe - tahu - sambel feat teh anget alhamdulillah peningkatan. Gue berhasil bertahan tanpa lapar sampe ashar meskipun itu juga dengan pola hidup sama seperti hari pertama. Gue berpikir kalo ga ada pengenalan kampus gue pasti mampu bertahan tanpa sahur

Hari ketiga sampai kelima gue bertahan dengan trik di hari kedua. Gue bangga setengah mati karena setengah dari total hari yang harus gue hadapi di desa ini sudah lewat dan empat hari berikutnya ga ngapa-ngapain dan hari kesepuluh cuma tes TOEFL terus gue kabur ke Surabaya. Masuk hari keenam ada gue chaos. Maksud gue disini kacau, buka saos sambel abc yang dicocol cocol sama lumpia yang beli di masjid deket rumah. Biadab enaknya. oke lanjut di hari keenam ini gue diare gara gara tiap makan pasti make sambel. Gue bolak balik kamar mandi seharian. Kalo dihitung-hitung jika total gue keluar masuk kamar mandi sama dengan tawaf di Ka'bah, gue udah haji mabrur. Meskipun diare menghajar perut gue, gue berhasil selamat. Tuh kan gue bilang apa, yang jadi istri gue pasti beruntung!

Hari ketujuh ini parah. Gue yang dibangunin jam satu pagi buta diajak sahur mie instan. Gue yang lagi sakit perut gini ga mau dan minta tolong ke temen yang dibangunin tapi nolak sahur juga buat bangunin gue jam jam sahur kalau kalau gue mimpiin mantan jadi lupa bangun. Gue langsung tidur abis itu, dan bangun bangun udah jam tiga lebih lima belas. Gue panik dan langsung gue bangunin temen gue tadi dengan pikiran bahwa dia juga bangkong. Begitu gue ketok pintu kamarnya ternyata dia dengan muka kenyang ngomong seolah olah dia ga bersalah

"Ada apa cal?", kata dia.
"Kamu udah sahur? Ayok beli makan mumpung subuhnya baru baru aja", jawab gue cepat
"Baru aja aku pulang dari beli makan, ku pikir tadi jam satu kamu udah makan jadi ga kubangunin. Maaf ya", kata dia pake muka melas.
"Oh yaudah deh, aku tidur lagi aja", kata gue.

Hari itu gue tetep puasa tapi gue juga tetep keluar masuk kamar mandi meskipun yang dikeluarin ga ada, dan gue mampu nyelesaiin puasa hari itu sambil ngambek seharian.

Di hari kedepan diare gue makin parah, sebenernya gue udah beli itu obat obat diare tapi ga berkurang sama sekali. di sahur hari kedelapan ini puncaknya. Hari ini beberapa temen gue tes TOEFL. Sama seperti gue, selesai tes mereka langsung kabur dan mereka udah senyum senyum mulai dari sahur. Waktu sahur perut gue serasa penuh, gue ga bisa ngehabisin makanan yang ada, tapi gue tetep niatin puasa. Selesai sahur-yang-ga-seperti-sahur ini gue langsung berbaring lagi di kamar sambil berharap gue tidur dua hari dan begitu bangun gue tinggal tes TOEFL dan kabur. Jam 7 pagi perut gue memulai aksinya, tapi karena ga ada yang dimakan, lagi lagi ga ada yang keluar. Gue memutuskan membatalkan puasa ini sambil cari obat yang bener bener ampuh. Gue sms ibu gue ngomong kalo gue ga kuat, untungnya beliau mengerti dan nyaranin gue batal. Gue langsung ditelpon om gue yang jadi dokter, gue juga di sms daftar obat kakak sepupu gue yang apoteker.

"Gile, kalo sakit aja banyak yang bantu", pikir gue.

Hari itu seharian gue jalan keliling "desa" Jember buat cari obat. Dan parahnya ada satu obat yang ga gue temuin padahal itu obat paling manjur kata orang orang yang ngehubungin gue tadi dan usut punya usut temen kos depan kamar gue punya obat itu tapi dia sudah pulang pas gue sakit. Mulai dari itu gue makin percaya Jember emang pantas gue sebut desa. Bertahan lah gue dengan obat obat seadanya selama seharian.
Hari kesepuluh udah gue niatin makan - minum obat - tes - kabur. Alhamdulillah di hari ini diare gue ga kayak setan kumatnya, gue cuma kumat di pagi buta terus lagnsung gue minum semua obat yang ada ga pake mikir dan langsung tidur. Gue bangun jam 7 langsung cari makan sambil nunggu waktunya gue tes di kampus pusat. Adem rasanya kalo diare gue berakhir bahagia setelah dua hari seterusnya dan gue bisa lanjutin puasa gue.

Dari pengalaman tadi gue masih berpikir kenapa gue bego amat makan sambel mulu berhari hari, dan kenapa gue ga tanya temen depan kamar gue ada obat diare atau nggak.

Wednesday, 3 July 2013

First Post

Hi. This is my second official blog. Yang pertama idunnowhatitshouldbenamed[dot]blogspot[dot]com aku hapus karena berisi kata kata aneh di masa masa alay dan terlalu susah untuk dipermak ulang. Yang sekarang udah agak dewasa, so blogging again? Why not! Aku rasa itu dulu ya, see you in my other post! :D